1. Pekerjaan Penyelidikan Tanah
1.1. Pendahuluan
Penyelidikan tanah dengan metode ini bertujuan mengetahui kekuatan tanah (N SPT), jenis dan sifat-sifat tanah (soil properties) pada lokasi yang akan dibangun pondasi dari tiap tebal lapisannya.
1.2. Referensi
Metode Pelaksanaan Boring mengacu pada Standard ASTM D1586-84
1.3. Peralatan Bor
1 | Mesin Bor UD5/TASS/YBM/XY-1/XY-1A |
2 | Stangbor dia 1.25” panjang 3 m |
3 | Stangbor dia. 1,25 “panjang 1,5 m |
4 | Tripod dia 3” panjang 3 m |
5 | Tabung contoh tanah |
6 | Perlengkapan Kunci-kunci |
7 | Hammer SPT, Spoon SPT |
8 | Kanal |
9 | Core barrel dia.2” panjang 2 m |
Deep Boring
Tabung SPT
1.4. Prosedur Pelaksanaan
1.4.1 Pengeboran
Pengeboran dilaksanakan dengan mempergunakan mesin bor Hydraulic Merk Tone type UD 5/Tass/YBM/XY-1/XY-1A. Pengeboran dilaksanakan dengan sistem Rotary Drilling. Tabung inti (Core Barrel) yang dipergunakan adalah Single Core Barrel ∅ 73 mm, panjang 1.50 m.
Bit yang dipergunakan adalah Tungsten Carbide Bit untuk mengangkut serbuk bor (sirkulasi) selama pengeboran berlangsung, pompa yang dipergunakan adalah Merk Nat II, dengan kapasitas 80 lt/menit atau tekanan maksimum 10 kg/cm2.
Di dalam pekerjaan deep boring dilaksanakan pula pekerjaan Standard Penetration Test (SPT).
Di dalam pekerjaan pengeboran dilaksanakan juga pengambilan contoh tanah asli (undisturbed sample) maupun contoh tanah terganggu (disturbed sample).
Tujuan pengambilan contoh tanah asli adalah untuk menjalani pemeriksaan di laboratorium mekanika tanah, untuk mendapatkan sifat-sifat fisik dan teknis dari tanah.
Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed sample) dilaksanakan setiap interval 0.50 m atau pada setiap perubahan lapisan tanah. Pengambilan contoh tanah terganggu ini dimasudkan untuk penentuan jenis tanah. Hasilnya disajikan dan bentuk boring log.
1.4.2 Standard Penetration Test (SPT)
Standar Penetration Test dilaksanakan di dalam lubang bor setiap interval 2.00 m.
Pengujian penetrasi standar ini dilaksanakan pada tanah dalam keadaan asli dengan mempergunakan Open Standard Split Barrel Sampler. Hammer yang digunakan mempunyai berat 63.50 kg dengan tinggi jatuh 75 cm. Hammer dikalibrasi setiap 1-2 tahun dengan cara mengukur energi tumbukan dengan alat Pile Driving Analyzer atau SPTMAN.
Pengujian dilaksanakan dengan mempergunakan Automatic Drop Hammer Device sehingga hammer dapat jatuh dengan bebas tanpa gesekan.
Sampler dipukul hingga masuk (menembus) tanah sedalam 45 cm, dimana jumlah pukulan sepanjang 15 cm pertama tidak diperhitungkan.
Nilai SPT = N adalah sama dengan jumlah pukulan untuk penetrasi 30 cm berikutnya dan hasilnya disajikan dalam bentuk diagram bor (boring log).
1.4.3 Pengukuran Muka Air Tanah
Pengamatan muka air tanah pada masing-masing lubang bor dilaksanakan setelah pengeboran 24 jam selesai.
2. PEKERJAAN LABORATORIUM
2.1 Uji sifat-sifat indeks tanah (Index Properties Test), meliputi :
- Berat Isi (Unit Weight) berdasarkan ASTM D 2937 – 83
Berat isi suatu tanah adalah besarnya perbandingan berat tanah terhadap volume tanah. Berat isi suatu tanah terdiri atas berat isi basah atau berat isi suatu tanah asli dan berat isi kering atau berat kering suatu tanah terhadap volumenya.
- Kadar Air (Water/Moisture Content) berdasarkan ASTM D 2216 – 98
Kadar air suatu tanah adalah perbandingan antara berat air terhadap berat butirannya dari volume tanah yang diselidik.
- Berat Jenis Tanah (Specific Gravity) berdasarkan ASTM D 854 – 98
Berat jenis tanah ini didefinisikan sebagai perbandingan berat volume butiran padat dengan berat volume air pada temperatur 4ºc.
- Atterberg Limit Test berdasarkan ASTM D 4318 – 98
Atterberg Limit Test adalah suatu cara untuk mendapatkan gambaran mengenai batas-batas konsistensi dari suatu tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan kadar airnya. Batas-batas tersebut adalah batas cair, batas plastis.
Batas cair atau Liquid Limit adalah kadar air tanah pada batas cair dan plastis. Batas cair dinyatakan dalam bentuk kadar air yang dibutuhkan oleh tanah untuk menutup celah sepanjang 12.7 mm pada ketukan 25.
Batas Plastis atau Plastic Limit adalah kadar air pada keadaan plastis dan semi padat yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan diameter silinder 3.2 mm mulai retak-retak ketika digulung.
Indeks Plastisitas adalah selisih antara batas cair dan batas plastis yang merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat palstis.
- Grain Size Distribution Test / Penyebaran Partikel Butiran Tanah berdasarkan ASTM D 422
Maksud percobaan ini adalah untuk menentukan distribusi ukuran butir suatu tanah. Untuk tanah yang mempunyai ukuran lebih besar dari 0.075 mm (tertahan pada saringan no.200) dikerjakan dengan analisa saringan. Sedangakan untuk tanah yang ukuran butirnya lebih kecil dari 0.075 mm (lewat saringan no.200) dikerjakan dengan cara analisa sedimen (hidrometer)
2.2 Uji Sifat-Sifat Mekanis Tanah (Engineering Properties Test), meliputi :
- Triaxial Compression Test berdasarkan ASTM D 2850 – 87
Maksud percobaan ini adalah untuk mendapatkan karakteristik kuat geser tanah total (kohesi dan sudut geser).
- Consolidation Test berdasarkan berdasarkan ASTM D 2435 – 90
Konsolidasi adalah suatu proses berkurangnya volume atau rongga pori akibat pembebanan, dimana prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan disipasi air pori keluar dari rongga tanahnya. Untuk mengetahui besarnya perubahan akibat pembebanan tersebut maka dilakukan pengujian konsolidasi.
Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Telp/Whatsapp 081290685428.