Boring & SPT

Berikut adalah Metode Kerja Deep Boring Dan SPT

2.1. Pendahuluan

Penyelidikan tanah dengan metode ini bertujuan mengetahui kekuatan tanah (N SPT), jenis dan sifat-sifat tanah (soil properties) pada lokasi yang akan dibangun pondasi dari tiap tebal lapisannya.

2.2. Referensi

Metode Pelaksanaan Boring mengacu pada Standard ASTM D1586-84

2.3. Perlatan Bor

1 Mesin Bor UD5/TASS/YBM
2 Stangbor dia 1.25” panjang 3 m
3 Stangbor dia. 1,25 “panjang 1,5 m
4 Ttripot dia 3” panjang 3 m
5 Tabung contoh tanah
6 Perlengkapan Kunci-kunci
7 Hammer SPT, Spoon SPT
8 Kanal
9 Core barrel dia.2” panjang 2 m

 

Boring & SPT

Deep Boring

 

Tabung SPT

Tabung SPT

 

2.4. ProsedurPelaksanaan

2.4.1 Pengeboran

 

Pemborandilaksanakandenganmempergunakanmesinbor Hydraulic Merk Tone type UD 5/Tass/YBM. Pemborandilaksanakandengansistem Rotary Drilling. Tabung inti (core Barrel) yang dipergunakanadalah Single Core Barrel Æ 73 mm, panjang 1.50 m.

Bit yang dipergunakanadalah Tungsten Carbide Bit untukmengangkutserbukbor (sirkulasi) selamapemboran, dipergunakanpompaMerk Nat II, dengankapasitas 80 lt/menitatautekananmaksimum 10 kg/cm2.

Di dalampekerjaan deep boring dilaksanakan pula pekerjaan StandardPenetration Test (SPT).

Di dalampekerjaanpemborandilaksanakan pula pengambilancontohtanahasli (undisturbed sample) maupuncontohtanahterganggu (disturbed sample).

Tujuanpengambilancontohtanahasliadalahuntukmenjalanipemeriksaandilaboratorium, untukmendapatkansifat-sifatfisik dan teknisdaritanah.

Pengambilancontohtanahterganggu (disturbed sample) dilaksanakansetiap interval 0.50 m atau pada setiapperubahanlapisantanah. Pengambilancontohtanahtergangguinidimasudkanuntukpenentuanjenistanah. Hasilnyadisajikan dan bentuk boring log.

2.4.2  Standard Penetration Test

Standar Penetration Test dilaksanakandidalamlubangborsetiap interval 2.00 m.

Pengujianpenetrasistandarinidilaksanakanpada  tanahdalamkeadaanaslidenganmempergunakan Open Standard Split Barrel Sampler. Hammer yang digunakanmempunyaiberat 63.50 kg dengantinggijatuh 75 cm.

Pengujiandilaksanakandenganmempergunakan Automatic Drop Hammer Device sehingga hammer dapatjatuhdenganbebastanpagesekan.

Sampler dipukulhinggamasuk (menembus) tanahsedalam 45 cm, dimanajumlahpukulansepanjang 15 cm pertamatidakdiperhitungkan.

Nilai  SPT = N adalahsamadenganjumlahpukulanuntukpenetrasi 30 cm berikutnya dan hasilnyadisajikandalambentuk diagram bor (bor log).

2.4.3  PengukuranMuka Air Tanah

Pengamatanmuka air tanah pada masing-masinglubangbordilaksanakansetelahpengeboran 24 jam selesai.

 

  1. PEKERJAAN LABORATORIUM

 

3.1  Uji sifat-sifat indeks tanah (Index Properties Test), meliputi :

  • Berat Isi (Unit Weight) berdasarkan ASTM D 2937 – 83

Berat isi suatu tanah adalah besarnya perbandingan berat tanah terhadap volume tanah. Berat isi suatu tanah terdiri atas berat isi basah atau berat isi suatu tanah asli dan berat isi kering atau berat kering suatu tanah terhadap volumenya.

  • Kadar Air (Water/Moisture Content) berdasarkan ASTM D 2216 – 98

Kadar air suatu tanah adalah perbandingan antara berat air terhadap berat butirannya dari volume tanah yang diselidik.

  • Berat Jenis Tanah (Specific Gravity) berdasarkan ASTM D 854 – 98

Berat jenis tanah ini didefinisikan sebagai perbandingan berat volume butiran padat dengan berat volume air pada temperatur 4ºc.

  • Atterberg Limit Test berdasarkan ASTM D 4318 – 98

Atterberg Limit Test adalah suatu cara untuk mendapatkan gambaran mengenai batas-batas konsistensi dari suatu tanah berbutir halus dengan mempertimbangkan kadar airnya. Batas-batas tersebut adalah batas cair, batas plastis.

Batas cair atau Liquid Limit adalah  kadar air tanah pada batas cair dan plastis. Batas cair dinyatakan dalam bentuk kadar air yang dibutuhkan oleh tanah untuk menutup celah sepanjang 12.7 mm pada ketukan 25.

Batas Plastis atau Plastic Limit adalah kadar air pada keadaan plastis dan semi padat yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan diameter silinder 3.2 mm mulai retak-retak ketika digulung.

Indeks Plastisitas adalah selisih antara batas cair dan batas plastis yang merupakan interval kadar air dimana tanah masih bersifat palstis.

  • Grain Size Distribution Test/Penyebaran Partikel Butiran Tanah berdasarkan ASTM D 422

Maksud percobaan ini adalah untuk menentukan distribusi ukuran butir suatu tanah. Untuk tanah yang mempunyai ukuran lebih besar dari 0.075 mm (tertahan pada saringan no.200) dikerjakan dengan analisa saringan. Sedangakan untuk tanah yang ukuran butirnya lebih kecil dari 0.075 mm (lewat saringan no.200) dikerjakan dengan cara analisa sedimen (hidrometer)

 

 

 

 

 

 

 

3.2 Uji Sifat-Sifat Mekanis Tanah (engineering Properties Test), meliputi :

–        Triaxial Compression Test berdasarkan ASTM D 2850 – 87

Maksud percobaan ini adalah untuk mendapatkan karakteristik kuat geser tanah total.

  • Consolidation Test berdasarkan berdasarkan ASTM D 2435 – 90

Konsolidasi adalah suatu proses berkurangnya volume atau rongga pori akibat pembebanan, dimana prosesnya dipengaruhi oleh kecepatan terperasnya air pori keluar dari rongga tanahnya. Untuk mengetahui besarnya perubahan akibat pembebanan tersebut maka dilakukan pengujian konsolidasi

Lab1

Soil Lab Rev copy

LEAVE REPLY

Your email address will not be published. Required fields are marked *